(Poto Syakur)
SUKSES Sahabat Muda dan Gempur menjuarai Kejuaraan Sepakbola Soeratin Tingkat Kabupaten Purwakarta, itu baru langkah awal untuk menjadikan Askab/PSSI Kabupaten Purwakarta, menjadikan rumah sepakbola
Itu, baru langkah awal Askab PSSI Purwakarta, membuka pintu selamat datang sepakkbola Purwakarta, dirumah sepakbola Purwakarta
Artinya, setiap event ada momen yang harus ditindaklanjuti. Bicara rumah sepakbola. Askab PSSI Purwakarta, banyak yang harus dibenahi termasuk suksesnya penyelenggaraan Kejuaraan Sepakbola Soeratin, yang baru saja selesai, menghasilkan para juara dan talenta anak usia dini sudah piawai mengolah bola
Mata penggiat sepakbola di Kabupaten Purwakarta, mengatakan bahwa bakat dan talenta pesepakbola asal Purwakarta, ada. Tinggal bagaimana Askab PSSI Kabupaten Purwakarta, mengolah potensi yang ada.
Asa itu ada, sekilas melihat hasil kejuaraan sepakbola Piala Soeratin Tingkat Kabupaten Purwakarta.
Bahwa pembinaan itu penting dan ruang bertanding atau uji coba tidak kalah penting. Kemudian perangkat pertandingan ( Wasit dan pengawas pertandingan) serta sarana dan prasarana, menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan bila bicara olahraga prestasi didalamnya harus hadir pelatih yang berlisensi serta anggaran.
Disaksikan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, Sekdis Poraparbud Yogie, para camat dan ratusan penonton, menjadi saksi keberhasilan Sahabat Muda dan Gempur yang mampu mengalahkan lawan lawannya merupakan buah dari pembinaan.
Animo masyarakat Purwakarta terhadap sepakbola perlu dibina dan itu juga merupakan aset yang tidak kalah penting.
Dengan mayoritas pemain yang dibina oleh Academy Purwakarta ( AP) 12 pemain Sahabat Muda, keluar sebagai juara di Kabupaten Purwakarta. Begitu juga Gempur, klub asal Desa Bunder Kecamatan Jatiluhur, mampu meracik sebuah tim yang energik diusianya.
Sebagai penulis, bangga melihat capaian Sahabat Muda, dan Gempur serta tim tim peserta Piala Suratin, yang memperlihatkan kemampuan baik secara tim maupun individual.
Sepak terjangnya sejak babak penyisihan, perdelapan final dan semi final memperlihatkan grafik yang terus meningkat semua tim
Khusus untuk juara. Tidak pernah kesulitan mengalahkan lawan- lawan lawannya, di semifinal yang dikalahkan Asad Purwakarta, tim dibesut Encang Ibrahin menjadi korban, dengan skor 1 - 0. Begitu juga Gempur, mampu menggempur Mars KMR di final dan semi final mengalahkan Gelatik.
Kemenangan di semifinal dianggap penulis sebagai kebetulan begitu juga pengamat sepakbola. Namun, anggapan tersebut menjadi clear karena di Final para pemain Sahabat Muda, kembali mengalahkan pemain Asad 2009 Purwakarta, dengan telak 2 -0.
Begitu juga dengan Klub Gempur, membuka mata kita semua. Bahwa talenta para pemain Purwakarta, tidak kalah mentereng dari pemain luar Purwakarta.
Berikan kesempatan dan perhatian ruang kompetisi agar jam main mereka maksimal dieven yang lebih tinggi
Sukses pembinaan olahraga prestasi, termasuk sepakbola tidak akan lepas adanya peran pemerintah.
Ini pekerjaan rumah Askab PSSI Kabupaten Purwakarta. Sukses dengan media kompetisi usia dini.
Kedepan sumber daya manusia ( SDM) pelatih, wasit dan pengawas pertandingan yang harus digelar karena bicara prestasi juga bicara kualitas dan kompetensi
Kemudian sumber daya keuangan pembinaan penting kedepan Askab ketika bicara rumah sepakbola.
Tentunya rumah sepakbola, menjadi satu dan menaungi klub karena regulasi adalah milik Askab PSSI Purwakarta***
Penulis mantan Sekretaris Askab PSSI Purwakarta, 2007- 2012.