PURWAKARTA| KJBNUSANTARA - Menyikapi maraknya kembali kriminalitas di kalangan remaja yang menimbulkan korban, sejumlah warga di Purwakarta menggelar deklarasi Stop Crime atau Stop kriminalitas.
Acara ini di inisiasi oleh Bela Purwakarta sebuah wadah silaturahmi lintas komunitas, organisasi dan elemen masyarakat .
Kegiatan Stop Crime yang bertempat di seberang Bale Madukara, Pasar Jum'at ini dimeriahkan beragam atraksi mulai dari tarian yang ditampilkan tim Sanggar Dangiang Padjadjaran dan Sanggar Seni Campaka Ligar, para pesilat dari Paguron Lugay Kancana dan Federasi Pencak Silat Tradisional Indonesia / FPSTI, atlit karate dari KKI dan Bandung Karate Club, Kang Maman Rusmana, serta Pesulap / Magician, Mister Ragil dari Komunitas Suka Suka Sulap, Atep Heru dari komunitas penyanyi, dan para talenta modeling dari I'm Production.
Opening diawali lantunan Sholawat Nariyah oleh ustadz muda Fajar dan Nandar dari komunitas Generasi Pemuda Hijrah Purwakarta.
Selain untuk keberkahan acara, lantunan Sholawat ini juga ditujukan untuk mengenang dan menghormati sosok pendiri Purwakarta, yaitu R.A.A. Suriawinata, yang berjuluk Dalem Sholawat, yang terkenal alim dan bijak serta senantiasa ber-sholawat pada setiap saat, baik ketika bertugas sebagai pemimpin Purwakarta mau pun pada saat di luar tugas.
Acara yang dipandu oleh Khalila Hazna Chairunnisa, Puteri Top Model Indonesia 2021 dan Meita Apandi, Mojang Pariwisata senior ini penuh atmosfir positif.
Menurut Koordinator Bela Purwakarta, Aa Komara, ditampilkannya para talenta dari berbagai bidang tersebut selain untuk memeriahkan acara deklarasi, tujuan utamanya adalah memotivasi generasi muda agar lebih memilih menggali bakat dan meraih prestasi ketimbang berbuat kriminal.
Misal, dari kegemaran berkelahi lebih baik disalurkan menjadi atlit bela diri, seperti silat atau karate, selain dapat meraih prestasi juga mengharumkan nama kota ketika mengikuti kejuaraan dan tentunya ini akan menjadi kebanggaan keluarga dan masyarakat.
Deklarasi Stop Crime diikuti oleh 45 komunitas / organisasi yang bersilaturahmi dan berkordinasi di Bela Purwakarta.
Menurut Komara persiapan kegiatan ini termasuk singkat, hanya 2 hari saja, oleh karenanya ketika berkordinasi dengan rekan rekan komunitas dan organisasi, sebagian sudah memiliki jadwal tersendiri, ada yang sedang merayakan anniversary dan agenda lain yang telah terencana sebelumnya dan tak bisa ditinggalkan.
Namun prinsipnya semua mendukung kegiatan ini.o Total keseluruhan ada 75 komunitas dan organisasi yang bersilaturahmi di Bela Purwakarta.
Atas urgensi merespon aspirasi dari komunitas yang menginformasikan adanya korban kriminalitas untuk kesekian kalinya, Kami berpendapat bahwa ini sudah saatnya bagi masyarakat Purwakarta untuk "Speak Up" atau menyuarakan Stop Kriminalitas di wilayah Purwakarta.
Upaya ini dalam rangka dukungan Kami terhadap para aparat keamanan dan penegak hukum dan edukasi kepada masyarakat bahwa setiap perbuatan kriminal ada konsekuensi hukumnya.
Negara tidak boleh kalah oleh segelintir kelompok kriminal, begitu pun masyarakat pada umumnya tidak perlu larut dalam ketakutan atas aksi aksi brutal yang tak mengenal waktu, tempat dan sasaran.
Deklarasi ini adalah upaya untuk saling menguatkan, agar semua elemen masyarakat dalam satu barisan memerangi aksi kriminalitas.
Berikut adalah bunyi dari Deklarasi Stop Crime :
" DEKLARASI *STOP CRIME*
STOP KRIMINALITAS DI BUMI PURWAKARTA :
KAMI WARGA PURWAKARTA DENGAN INI MENYATAKAN :
1. MENDUKUNG PENUH & SIAP BER-SINERGI DENGAN APARAT KEAMANAN UNTUK MENCIPTAKAN SITUASI KONDUSIF DAN MENJAUHKAN DIRI DARI TINDAKAN KRIMINAL, DI MULAI DARI INTERNAL KAMI SENDIRI
2. KAMI SIAP BERKOLABORASI BERSAMA DENGAN SEMUA UNSUR LINTAS SEKTORAL, DALAM UPAYA PEMBINAAN YANG BERKELANJUTAN TERUTAMA KEPADA GENERASI MUDA AGAR SENANTIASA DI JALUR POSITIF
3. PURWAKARTA DIBANGUN DENGAN PENUH DO’A DARI PARA PENDIRI, KAMI SIAP MERAWAT DENGAN CINTA BUKAN DENGAN KEJAHATAN "
Setelah pendeklarasian, seluruh ketua komunitas dan organisasi secara bergiliran menyatakan sikapnya dalam memerangi aksi kriminalitas.
Selanjutnya seluruh personil dari komunitas dan organisasi bergerak menggalang dana, yang diperuntukan untuk membantu korban salah sasaran yang dianiaya oleh kelompok kriminal remaja yang menyerang secara brutal dan mengakibatkan luka serius.
Korban adalah seorang remaja yatim piatu, peristiwa ini terjadi pada pekan lalu.
(Red)