• Jelajahi

    Copyright © Kjb.Nusantara
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    Chef Ranu Gaungkan Jajanan Tradisional Pandeglang di Tengah Gempuran Kulineran Modern

    Senin, 01 Juli 2024
    Suasna kuliner tradisional di Pandeglang semakin meriah dengan hadirnya kuliner modern 
    (Foto dokumen redaksi)


    PANDEGLANG, KJBNUSANTARA.ID–Di tengah gempuran kuliner modern, makanan tradisional seakan semakin terlupakan. Namun, di tangan seorang Chef bernama Ranu Fisuda, kuliner tradisional kembali mendapat perhatian lebih terhadap jajanan jaman dulu (Jadul).


    Chef Ranu Fisuda menggandeng ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pandeglang serta para pensiunan untuk mengembangkan usaha di bidang kuliner.

     

    Melalui inisiatif ini, mereka bersama-sama berusaha melestarikan dan mempopulerkan kembali makanan-makanan khas daerah yang mulai jarang ditemui.


    Dengan semangat kolaborasi dan cinta terhadap warisan kuliner, Chef Ranu dan DWP Kabupaten Pandeglang berharap dapat memperkenalkan cita rasa tradisional kepada generasi muda sekaligus membuka peluang usaha baru di bidang kuliner.


    Ranu Fisuda melihat potensi besar di balik jajanan pasar tradisional Pandeglang. Untuk membuktikannya, ia membuka gerai di beberapa titik strategis di Pandeglang.


    “Untuk melangkah ke tingkat nasional mungkin sulit, jadi kita fokus mengembangkan dan menggaungkan jajanan tradisional ini di area Pandeglang dulu, seperti Jojorong, Pasung, Cucuwer, dan lain-lain yang memang penting untuk diperkenalkan ke khalayak luas,” ungkapnya, Senin 1 Juli 2024.


    Ranu Fisuda menjelaskan, banyak sebagian orang yang menganggap jajanan tradisional terkesan jadul. Namun, menurutnya, penting untuk membuat jajanan tersebut disukai oleh semua kalangan dengan konsep yang lebih menarik.


    “Kenapa jajanan pasar tertinggal? Karena konsepnya jadul. Jadi, bagaimana caranya kita bisa memperkenalkan jajanan tradisional ini dengan style dan bentuk yang menarik sehingga disukai anak-anak maupun orang dewasa di era sekarang,” jelasnya.


    Untuk mengembangkan dan memperkenalkan jajanan tradisional, Chef Ranu rutin membuka gerai bernama ‘Market Day’ setiap hari Selasa di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pandeglang.


    “Saya coba progres ini di beberapa dinas terkait, contohnya dengan DWP Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang. Saya bikin Culinary Market Day, dan animo masyarakat cukup bagus, omsetnya juga bagus,” ucapnya.


    Ranu Fisuda mengungkapkan bahwa kegiatan pengembangan jajanan tradisional juga melibatkan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP). Harapannya, ke depan para anggota DWP dapat berniaga dan mempersiapkan diri untuk bergerak di bidang kuliner setelah pensiun, sehingga gerai yang dibuka bisa diisi oleh mereka.


    “Selain memperkenalkan jajanan tradisional di dinas lingkungan Pemkab Pandeglang, saya juga memperkenalkan produk dengan direct selling (penjualan langsung,-red) di Alun-alun Pandeglang setiap hari Minggu. Ke depannya, produk yang dijajakan adalah produk binaan,” paparnya.


    Ranu menambahkan, dalam penyajian makanan, kemasan adalah hal yang paling utama selain citarasa. Menurutnya, packaging yang menarik dapat meningkatkan daya tarik jajanan tradisional.


    “Mungkin kalau lihat kue-kue saya menarik dan lucu, karena packaging nomor satu. Antusiasme masyarakat terhadap jajanan tradisional bergantung pada cara kemasnya yang menarik. Kue tradisional sangat dibutuhkan di segala event, apalagi kalau kita bisa menciptakan daya tarik nilai seninya,” pungkasnya. (Sar)

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Terbaru