• Jelajahi

    Copyright © Kjb.Nusantara
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    Imala Kritik Pj Bupati Lebak Terlalu Seremonial Beri Bantuan kepada Warga

    Senin, 29 Juli 2024
    Salah satu kegiatan Penjabat (Pj) Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, di kritik Imala terlalu seremonial 
    (Foto dokumen redaksi)


    LEBAK, KJBNUSANTARA.ID – Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Lebak (Imala) Cabang Rangkasbitung, Ilham Maulana Raissa, mengkritik kebijakan Penjabat (Pj) Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, yang dinilai terlalu seremonial dalam memberikan bantuan kepada warga.


    Diungkapkan Ilham, pada kenyataannya masih banyak warga Lebak kesulitan dan jauh dari keadaan sejahtera. Bahkan, beberapa waktu lalu, viral anak di Kecamata Cikulur anak putus sekolah karena biaya.

     

    Menurutnya, masih banyak ribuan anak di Lebak yang belum merasakan bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.


    Lebih lanjut, Ilham menyoroti kegiatan Gebyar Klasik yang sangat seremonial, namun dampaknya belum dirasakan secara menyeluruh masyarakat. Namun, hingga saat ini kemiskinan ekstrem dan kesulitan warga yang lainnya masih banyak yang kesulitan.


    “Gebyar Klasik ini tidak jelas hasil dan tujuan nya, hanya banyak membuang anggaran hanya untuk kegiatan bertajuk atasi stunting, inflasi, dan kemiskinan ekstrem yang hasil nya sangat kurang berdampak,” jelas Ilham kepada KJBNUSANTARA.ID, Senin, 29 Juli 2024.


    Tidak hanya itu, secara data saja bahkan sudah jelas Pemkab Lebak masih banyak anak di Lebak yang belum sekolah. Tentunya, Gebyar Klasik tersebut tidak berdampak besar dalam mengatasi masalah di Lebak.


    “Pada kenyataan nya Pemkab Lebak kurang menyeluruh dalam penanganannya bantuan. Dalam data Kemendikbud ada sekitar 22.563 anak dinyatakan putus sekolah yang seharusnya di perhatikan secara khusus, ini bukan angka yang sedikit,” ujarnya.


    “Dan ada sekitar 43ribu Rumah tidak layak huni di Kabupaten Lebak termasuk wilayah perkotaan Rangkasbitung, dan bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak mencatat, 114.540 jiwa penduduk Kabupaten Lebak yang berada di bawah garis kemiskinan,” tambahnya.


    Lebih lanjut, harusnya kegiatan tidak disellenggarakan secara seremonial namun harus menyeluruh membantua masyarakat.


    “Terlihat aneh ketika pemkab malah membuat kegiatan seperti ini, karena ini hanya segelintir orang yang merasakan, lalu bagaimana nasib yang lainnya, hanya jadi penonton biasa di acara kegiatan gebyar klasik,” tegasnya.


    Sementara itu, warga Lebak Candra berharap Pemkab Lebak bisa melihat keadaan di bawah tidak hanya secara seremonial dan harus menyeluruh memberikan bantuan.


    “Harusnya tidak tebang pilih, memberi bantuan itu adil untuk semua masyarakat. Inimah kadang ada yang mendapatkan bantuan tapi tidak tepat sasaranya ke warga. Harusnya kejadian tersebut jangan sampai terjadi,” terangnya.


    Ia menambahkan, tidak mempersalahkan terkait bantuan. Namun baiknya tidak terlalu seremonial dan membuang-buang anggaran.


    “Intinya bantuan harus tepat, tidak hanya ke warga tertentu. Kiranya harus tepat dalam memberikan bantuan tersebut,” tandasnya.(Eml)

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Terbaru