PANDEGLANG, KJBNUSANTARA.ID– Samsul Bahri (53), seorang pelukis asal Kampung Juhut, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, menghasilkan ratusan karya seni lukis realis dengan berbagai jenis dan gaya yang unik.
Samsul Bahri yang telah menekuni hobinya sejak usia 8 tahun, mengatakan bahwa dirinya telah menciptakan sekitar 200 lukisan realis.
“Saya mulai melukis sejak kecil, dari umur 8 tahun saat masih di SD. Awalnya karena hobi dan bakat, jadi saya terus mendalami seni ini. Jenis lukisan yang saya tekuni adalah natural dan relief,” ungkapnya, Kamis 5 September 2024.
Keahlian melukis Samsul kini bukan hanya menjadi sarana menyalurkan hobi, tetapi juga menjadi sumber penghasilan bagi pria asal Kampung Juhut tersebut.
“Aliran saya kebetulan natural dan realis, jadi lukisannya seperti wajah, persawahan, atau pantai. Banyak yang memesan lukisan saya dari berbagai daerah seperti Serang, Tangerang, dan lainnya,” ucapnya.
Ia menjelaskan, harga lukisan yang dihasilkannya bervariasi tergantung pada ukuran dan tingkat kerumitannya, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
“Harganya variatif, mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 5 juta. Misalnya, untuk lukisan foto wajah atau keluarga, harga bergantung pada pesanan dan tingkat kerumitannya,” ujarnya.
Samsul menambahkan, dengan bakat yang dimilikinya, ia ingin mendedikasikan seni lukis ini kepada masyarakat luas.
“Harapan saya adalah bisa mendedikasikan seni lukis ini kepada masyarakat, agar mereka bisa belajar dan mencintai seni lukis,” tuturnya.
Sementara itu, Lurah Juhut M. Syahrul mengaku sangat senang dengan berbagai potensi yang dimiliki warganya dalam berkarya, baik di bidang seni lukis, seni budaya, maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Pada prinsipnya, ketika kita bisa mengembangkan potensi di wilayah, baik itu seni budaya maupun kekayaan alam yang ada di Kelurahan Juhut, kita bisa menonjolkan banyak karya dari warga Juhut,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan lebih mengapresiasi dan mengembangkan potensi ini dengan rencana membuat pameran (showcase) untuk menampilkan berbagai karya dari warga Kelurahan Juhut.
“Saya akan mencoba mendorong partisipasi dari Corporate Social Responsibility (CSR), karena pemerintah daerah saat ini sedang fokus pada infrastruktur. Diharapkan CSR bisa ikut mengembangkan atau menggali potensi yang ada di Kelurahan Juhut,” jelasnya.
Lurah Juhut menambahkan, dalam satu hingga tiga tahun ke depan, pihaknya akan berupaya mengangkat potensi wilayah ini dengan memanfaatkan kombinasi kekayaan alam, yang nantinya akan dipajang di pameran sehingga para pengunjung dapat melihat dan membeli produk-produk tersebut.
“Jadi nantinya bisa terjadi penjualan di Kelurahan Juhut ini, baik untuk produk UMKM maupun karya seni lainnya,” tandasnya. (Srp)