PANDEGLANG, KJBNUSANTARA.ID – Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Pandeglang hingga ketinggian 1 meter lebih, mulai berangsur surut.
Di Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, genangan air perlahan menghilang, tetapi meninggalkan pekerjaan berat bagi korban.
Warga kini sibuk membersihkan rumah mereka yang dipenuhi lumpur akibat banjir. Lumpur tebal menutupi seluruh lantai, meninggalkan jejak dari air yang sebelumnya merendam area tersebut.
Korban banjir juga harus membersihkan perabotan rumahnya yang ikut terendam, seperti meja, kursi, dan berbagai perkakas lainnya.
Yeni, salah satu warga Desa Pagelaran yang terdampak banjir, mengungkapkan rasa syukurnya karena air yang sempat merendam rumahnya kini mulai surut.
Namun, ia masih harus membersihkan lantai rumah yang penuh dengan lumpur sisa banjir.
“Iya, alhamdulillah, sudah mulai surut, meski ada beberapa area yang masih rendah, tapi sudah bisa ditempati kembali,” ungkap Yeni, Minggu, 8 Desember 2024.
Yeni menjelaskan bahwa banjir seperti ini merupakan fenomena musiman yang terjadi setiap tiga hingga enam tahun sekali.
Namun, banjir tahun ini menjadi yang terbesar selama ia tinggal di Desa Pagelaran.
“Ini paling besar. Sebelum tahun 2023 juga pernah besar, tapi kali ini dampaknya lebih terasa. Banyak yang sakit, aktivitas terganggu, dan anak-anak tidak bisa sekolah karena banjir,” jelasnya.
Akibat banjir, beberapa barang milik Yeni hilang terbawa arus.
“Karpet sama ember hilang terbawa arus air banjir,” tuturnya.
Yeni juga menceritakan pengalamannya selama mengungsi. Ia merasa terbantu dengan bantuan pemerintah yang menyediakan makanan hingga perlengkapan tidur.
“Alhamdulillah, selama mengungsi makanan cukup, dan kasur juga disediakan. Saya tinggal dengan enam orang, termasuk cucu saya. Tapi cucu saya sempat sakit demam, kemarin sudah dibawa berobat,” katanya.
Yeni menceritakan bagaimana ia dan keluarganya terpaksa mengungsi akibat banjir yang terus meninggi.
“Iya, udah lima hari dari Selasa. Ketinggian air 50 senti sampai 1 meter. Sama keluarga langsung ngungsi semua,” ujarnya.
Saat ini, Yeni bersama warga lainnya mulai kembali ke rumah mereka untuk membersihkan sisa lumpur yang menumpuk.