• Jelajahi

    Copyright © Kjb.Nusantara
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    Mahasiswa S2 Kriminologi UI Ikut Seleksi SIPSS Polri: Motivasi Ungkap Kasus Sulit

    Selasa, 25 Februari 2025


    KJBNUSANTARA.id Peraih Gold Medal Jianguo Chinese Taipei Taekwondo Championship 2022, Musyafa Rafdi, menjadi salah satu calon siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri Tahun Anggaran 2025. Rafdi merupakan alumnus S1 Jurusan Kriminologi FISIP Universitas Budi Luhur, Jakarta, dan saat ini Rafdi sedang mengambil studi S2 Kriminologi Universitas Indonesia (UI).


    Pemuda 23 tahun ini mengatakan impian menjadi polisi muncul sejak dia kuliah. Teman-teman di kampusnya banyak yang anggota Polri.


    “Nah temen-temen saya di S-2 ini banyak dari kepolisian, ada pangkat kompol (komisaris polisi), ada AKP (ajun komisaris polisi), iptu (inspektur polisi satu) juga ada,” kata Rafdi saat ditemui di Gedung Werving Hoegeng Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol), Kota Semarang, Selasa (25/2/2025).


    Dia lalu mendapat banyak cerita tentang pengalaman memecahkan kasus dari anggota-anggota Polri tersebut. Dia lalu berpikir agar ilmunya bisa diterapkan langsung maka Polri-lah tempat yang tepat untuk dia berkarier.


    "Sering berbagi pengalaman juga mereka di dalam kelas, jadi bener-bener termotivasi mendaftar di instansi yang sama kayak mereka (Polri), jurusan kriminologi juga erat sekali dengan kepolisian," ujar Rafdi.


    Prestasi Taekwondo


    Selain Gold Medal Jianguo Chinese Taipei Taekwondo Championship 2022, Rafdi juga meraih Gold Medal Friendship (Internasional) Ukraine Taekwondo Championship 2021. Kemudian meraih Gold Medal Bandung Internasional E-Poomsae Tournament 2021.


    Rafdi menyabet Silver Medal Taekwondo Bharaduta Cup Polri (Nasional) 2021, dan juga Silver Medal Best of The Best Kartika X Challenge Taekwondo 2019. Lalu dia meraih Bronze Medal di Maluku Nasional Virtual Poomsae Taekwondo (Nasional) 2021.


    Pada 2019, Rafdi mendapat Bronze medal Piala Kemenpora RI – The Kick Indonesia Taekwondo Championship. "Kalau di taekwondo saya lebih ke seni beladirinya (Poomsae) bukan fighting," ucap Rafdi.


    Beasiswa Sejak SMP


    Rafdi menempuh pendidikan mulau dari SMP, SMA hingga kuliah S1 dengan jalur beasiswa. Beasiswa itu didapat dari prestasinya di Taekwondo. Meski sudah diterima lewat jalur prestasi, bukan berarti akademik dan prestasinya tak dipantau. 


    “Jadi jalur prestasi itu bebas milih sekolah ternama di Jakarta,” jelas dia. 


    Rafdi mengatakan ada batasan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) dan medali kejuaraan yang harus diraih agar dia tetap menerima beasiswa. Jika dalam satu semester dia tak menorah prestasi, maka dia harus membayar sendiri uang kuliah.


    “Kalau medali emas satu, kalau perak dua medali. Ada batasan IPK juga. Kalau di semester kita nggak punya prestasi kejuaraan atau pertandingan, ya bayar sendiri (kuliahnya) di semester itu,” terang Rafdi.*

     

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Terbaru