KJB NUSANTARA id Pandeglang – Aktivis pendidikan di kabupaten Pandeglang Terima sejumlah keluhan soal dunia pendidikan.
Alfariji yang juga demisioner ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STISIP Banten Raya mengaku bahwa akhir akhir ini dirinya mendapatkan banyak keluhan dari siswa dan para alumni beberapa sekolah yang ijasah nya di tahan oleh pihak sekolah karna alasan belum menempuh administrasi untuk keperluan menebus ijasah.
Sebelumnya kata Alfariji, seorang siswa dan alumni dari SMA di Pandeglang yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan bahwa sejak tahun 2016 banyak alumni yang ijasah nya masih di tahan oleh kepala sekolah, beberapa siswa bahkan harus menebus sampai dengan Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah).
“Hal ini tentu sangat memberatkan para siswa dan alumni, sudah nyari kerja susah ijasah pun harus di tebus dengan nominal yang tidak sedikit,” Kata Alfariji kepada Media, Sabtu (2/3).
Berdasarkan catatan yang dimiliki olehnya, keluhan tersebut juga bukan tentang pendidikan, soal kesehatan dan infrastruktur juga jadi aspirasi yang diutarakan juga oleh mereka.
“Terkait dengan isu pendidikan, masalah penebusan ijazah masih menjadi persoalan yang tak kunjung berhenti. Ijazah milik warga yang tertahan karena tidak mampu membayar biaya sekolah di sekolah swasta harus cepat di atasi jangan sampai di kabupaten pandeglang ini terjadi banyak komersialisasi pendidikan” Masih kata Alfariji.
Dirinya berharap hal ini bisa segera di tangani, karna ada berapa ratus orang yang membutuhkan ijasah mungkin untuk pekerjaan atau hal lainya namun tidak mampu menebus ijasah tersebut.
“Mengingat kepada Undang Undang Dasar 1945 bahwa Masyarakat berhak mendapatkan kenyamanan dalam berpendidikan serta hal tersebut menjadi suatu hak dan kewajiban bagi negara untuk bisa melayani masyarakat dalam bidang pendidikan”. (Alfariji)